Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (flickr.com/photos/donkeyhotey)

Washington (ANTARA News/AFP) - Amerika Serikat pada Sabtu memperingatkan warga negaranyamengenai "potensi serangan balasan" setelah dua tokoh penting Al Qaida dibunuh dalam serangan udara di Yaman. Departemen luar negeri mengeluarkan peringatan perjalanan global untuk warga negara AS, sehari setelah Washington menegaskan bahwa warga AS-YamanAnwar al-Awlaqi, pemimpin operasi eksternal Al-Qaida di Semenanjung Arab (AQAP), tewas.

"Awlaqi berposisi sebagai pembela kekerasan berbahasa Inggris yang unggul dan berpotensi memicu tindakan anti-Amerika di seluruh dunia untuk membalas kematiannya," kata Departemen Luar Negeri dalam peringatan tersebut.

"Di masa lalu Awlaqi dan anggota-anggota lain AQAP telah menyerukan serangan melawan Amerika Serikat, warga AS dan kepentingan Amerika," tambahnya.

Kementerian pertahanan Yamanmengatakan Awlaqi, pemimpin Al-Qaida, tewas pada Jum'at pagi, sementara seorang pria terluka dalam serangan itudikutip mengatakan tujuh orang tewas dalam serangan udara di provinsi Marib, sarang aktivitas Al-Qaida.

Kementerian mengatakan di antara mereka yang tewas itu adalah seorang Pakistan-Amerika Samir Khan.

Lihat berapa banyak Anda dapat belajar tentang
ketika Anda mengambil sedikit waktu untuk membaca sebuah artikel baik diteliti? Jangan lewatkan pada sisa informasi yang besar ini.

Komisaris polisi New York City, Ray Kelly, menggambarkan Khan sebagai penerbit majalah berbahasa Inggris Al-Qaida "Inspire."

Kelly mengatakan hari Jumat bahwa pasukannya telah siaga setelah pembunuhan Awlaqi di Yaman, dan mengakui simpatisan ulama Islam kelahiran AS itu mungkin akan membalas dendam.

"Kami tahu Al-Awlaqi memiliki pengikut di Amerika Serikat, termasuk di Kota New York, dan itulah alasan bahwa kita tetap waspada terhadap kemungkinan bahwa seseorang mungkin ingin membalas kematiannya," kata Kelly dalam sebuah pernyataan.

Lebih dari 2.750 orang tewas ketika gedung kembar World Trade Center di New York dihancurkan dalam serangan 11 September 2001 dan dipersalahkan kepada Al Qaida sebagai pelakunya.

(H-AK)(B009)

Editor: Ella Syafputri

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com