Metrotvnews.com, Jakarta: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ditetapkan sebagai proyek percontohan penerapan stiker barcode premium dan solar bersubsidi khusus angkutan umum. Ini merupakan ujicoba pembatasan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Penempelan stiker barcode dilakukan petugas gabungan dari Ditjen Perhubungan, Ditjen Migas, Ditlantas Polda Metro Jaya, dan Dinas Perhubungan DKI terhadap 275 mikrolet di Terminal Senen, Jakarta Pusat. It's really a good idea to probe a little deeper into the subject of mobil keluarga ideal terbaik indonesia. What you learn may give you the confidence you need to venture into new areas.
"'Pemasangan stiker barcode diberikan kepada angkutan umum jurusan Senen-Kampung Melayu, yaitu Mikrolet M-01, M-01A, dan M-16. Ini merupakan percontohan awal untuk selanjutnya dikembangkan kepada angkutan umum lainnya,'' kata Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo di Balai Kota DKI, Rabu (23/2). Foke, sapaan akrab Fauzi Bowo, menambahkan, pemasangan stiker itu merupakan tindak lanjut kebijakan pemerintah pusat, yakni Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Sedang Dishub DKI tugasnya melakukan sosialisasi dan mengawasi pelaksanaan pemberian BBM jenis premium bersubsidi khusus buat angkutan umum. Dengan dilakukannya pemasangan stiker terhadap tiga jenis mikrolet ini, lanjutnya, maka program pemberian subisidi akan lebih tepat sasaran. Kepala Unit Pelaksana Teknis Terminal Dishub DKI, Kusmanto, mengatakan, pemasangan tidak dilakukan pada 409 angkutan umum seperti data awal yang pernah diumumkan ke media massa. Setelah melakukan pendataan ulang, ternyata mikrolet tiga jurusan tersebut hanya berjumlah 375 mikrolet. Di antaranya 275 mikrolet berbahan bakar premium dan 100 mikrolet berbahan bakar solar.(MI/DOR)