Manado (ANTARA News) - Pertamina tidak akan mengurangi alokasi minyak tanah bersubsidi bagi masyarakat Sulawesi Utara (Sulut) senilai 374 kiloliter (KL) per hari, meskipun program konversi ke elpiji direncanakan tahun ini. "Pertamina akan tetap memasok sesuai alokasi pemerintah, tidak benar kalau mulai mengurangi jatah masyarakat," kata Sales Area Manager BBM Retail Pertamina Manado, Agus Taufik Harahap di Manado, Minggu.

Agus mengatakan, pelaksanaan konversi elpiji di Sulut tidak lakukan serentak, tetapi percontohannya berita terbaru Kota Manado, makanya tetap akan memasok minyak tanah sesuai alokasi yang sebenarnya.

I trust that what you've read so far has been informative. The following section should go a long way toward clearing up any uncertainty that may remain.

"Kebutuhan masyarakat akan BBM harus tetap tercukupi, makanya masyarakat akan mendapat pasokan minyak tanah sampai program konversi ke elpiji tersebut dinyatakan berlangsung dengan lancar," kata Agus.

Asisten Ekonomi dan Pembangunan Pemerintah Provinsi Sulut, Gemmy Kawatu mengatakan, program konversi minyak tanah ke elpiji akan tetap berlangsung karena sudah merupakan program nasional.

"Sesuai pemberitahuan pemerintah, konversi elpiji di Sulut tetap dimulai tahun ini, hanya saja kapan waktu pastinya, itu yang masih ditunggu," kata Gemmy.

Program konversi ke elpiji ini merupakan langkah pemerintah mengurangi beban subsidi terhadap bahan bakar minyak (BBM) dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
(T.G004/F004/P003)